Kamis, 14 Oktober 2010

DEHUMANISASI MASYARAKAT SITUBONDO

Dehumanisasi. di dalam tema umum humanisasi dapat di lakukan penelitian tentang berbagai gejala sosial dan pemecahanya, yaitu dehumanisasi (objektivasi teknologis, ekonomis, budaya,atau negara) agresivitas (agresevitas kolektif dan kriminalisasi) dan (privatisasi,individuasi) dalam kerangka besar tersebut memang di butuhkan dalam penelitian secara teoritis historis dan kasus lalalu bagaimana dengan bentuk pola kehidupan masyrakat situbondo dan sekitarnya adakah dehumanisasi di dalam kehidupn kelompoknya.
jawabanya ada memanusiakan manusia hanya berlaku pada masyarakat kecil.
cara berfikir dehumanisasi terjadi ketika alat-alat teknologi masuk dalam kehidupan manusia di situlah muncul bagaimana manusia di jadikan alat sebgai kebutuhan-kebutuhan produksi industri dalam persaingan ekonomi kapitalis.
di daerah kabupaten situbondo dalam hal pembangunanya hanya sedikit daerah yang di jadikan temapat perkembangan industri salah satu daerah yang dijadikan objek lahan pembangunan yaitu industri gula di daerah asembagus.kawasan pariwisata di daerah penarukan dan kota situbondo sendiri sebagai penimbun kekayaan yang di hasilkan oleh beberapa daerah.hal ini patut kita koreksi bersama karena konsep sistem desentralisasi yang di keluarkan oleh pemerintah ternya tidak merata dan juga tidak berlaku di kawasan daerah situbondo.masih saja masyarakat kecil yang di jadikan alat sebgai kebutuhan produksi.bagai elit-elit yang mempunyai kekuasaan
konsep yang di tawarkan dalam terbentuknya daerah kabupaten situbondo meraka pernah menawarkan konsep masyarakat islam yang profetik yaiatu konsep amar ma'ruf nahi munkar dan tu'minuna billah kedua arti konsep tersebut ketika di tarik dalam ilmu sosial maka di artikan 1 (humanisasi) liberasi,dan trasendental
dalam tawaran tersebut paling tidak para-para ulamak dan penjabat pemerintah di daerah kabupaten situbondo se harusnya sadar ketika di sekililingkita masih ada masyrakat yang belum mendapatkan kemerdekaanya.
amar ma'ruf dalam bahasa sehari-hari dapat berarti apa saja,dari yang sangat induvidual seperti berdo'a, berzikir,dan sholat, sampai yang semi sosial sepert menhgormati rakyat kecil menyambung persaudaraan terhadap kaum minoritas dan menyantuninin anak-anak yatim, serta bersifat kolektif seperti mendirikan clean goverment,mengusahakan jamsostek, dan membangun sistem social securyti. yang mana tujuan tesebut akan mencapai pada ranah humanisasi masayarakat.lalu bagaimana konsep itu bisa tercapai.yaitu salah satunya masyarakt di perankn untuk membentuk manusia yaitu dengan ajran slaing menjaga tenggang rasa,bergotong royong dalam mencapai pembangunan serta bertoleransi terhadap hak-hak kaum miskin.yang akan nantinya akan menghilangkan segala" sistem kebendaan",yaitu ketergantungan pada keduniawian, dan mengurangi sifat kekerasan dan kebencian antar golongan.sehingga tidak ada diskriminasi terhadap kaum minoritas dan mayoritas dalam membangun eksestensi manusia.
dalam kontek nahi munkar paling tidak di daerah kabupaten situbondo membentuk sistem ke amanan dan ke adailan yang seimbang antara masyarkat kaya dan minskin.yaitu salah satunya memberikan pengetahuan tentang larangan perjudian secara continue,menghilangkan para penjabat atau masyarakat yang mempunyai sifat lintah darat atau penghisap sumber kekayaan.dan menjamin nasib kaum buruh dari para penjajah.sehingga masyarakat akan menemukan kebebasanya( libralisasi) dalam kemerdekaanya.
tuk minnuna billah.dalam alaqur'an mempunyai arti khusus yaitu sebgai trasendensi sebagai pendanan.yaiitu sikap yang harus mengingat ke pada tuhanya bahwasanya di dalam segi perbuatan kita serta amal kita mengandung nilai-nilai perbuatan ibadah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar