Ada banyak cara meraih popularitas demi meraih suatu kekuasaan.salah satunya dengan bertopeng intelektual dengan seribu teori dan sejuta logika seperti seratus bahasa untuk menipu serta sepuluh suara untuk meraih pemenang suara itulah peta politik yang ada di HMI cabang Yogyakarta. Namun sayangnya taktik dan straregi politiknya sering di tunggangi oleh seneornya sehingga di tingkatan internal HMI Cabang Yogyakarta khususnya mengalami politik fir'aun, bukan lagi proses kaderenisasi dan generasi akan tetapi sudah menjadi kerajaan yang harus patuh dan tunduk terhadap Doktrin seneornya ya biasa di katakan politik FEODALISME berwajah PATRIARKI, dengan membentuk kekuasaan TIRANI semacm itu, meraka tidak pernah mengangkat derajad manusia untuk memimpin siapa yang mampu membayar maka di berikanlah ruang untuk memimpin.
Hal yang tidak habis fakir adalah perang saraf saling menjatuhkan, mengahsut serta memfitnah diantara BALON atau bakal calon seorang ketua umum cabang. Yang meraja lela di tingkat komisariat saat ini selalu di cekoki terhadap kader penerus tulang punggung organisasi khususnya terhadap kader baru maupun lama. Kemudian dengan terjun langsung di tingkat komisariat mereka melakukan aksi kampanye di dalam momentum RAK yang sedang berlangsung, setelah memainkan peran tersebut mereka tidak luput untuk mendanai calon seorang ketua umum di tingkat komisariat agar masuk dalam verivikasi suara gaya semcam itulah yang di mainkan di tingkatan komisariat HMI Cabang Yogyakarta lebih-lebih di waktu pasca penerimaan calon anggota baru atau LK-1 mereka sudah berperan sebagai Actor Intelektual pembawa risalah atau wahyu sebagai pengetahuan pembenaran dalam berbicara dan berpendampat.
Peta politik HMI cabang yogyakarta masih di dominasi oleh pemegang komisariat yang menang mengusung anggotanya untuk menjadi seorang ketua umum sampai dua kali berturut-turut ini bukan dari jumlah suara akan tetapi dari intelektualnya yang cerdik dan licik menipu dan memanipulasi tentang kebenaran! sampai komisariat yang konon katanya mempunyai sejarah seribu idealisme dengan berfilsafat ia terjebak dengan tipu muslihat yang di mainkan. oleh komisariat ala pemerintahan SBY. Hal ini berpengaruh besar terhadap damapak desentralisasi ke kuasaan yang tidak merata terhadap komisariat yang tidak mempunyai pengaruh besar dalam kanca politik sehingga mereka hanya menjadi pengikut saja dari kekuasaan partai yang besar. Ya ibratnya rombongan bebek mau di giring ke sana kemari.
Grend tema besar yang di usung konfercab tahun kemaren dengan konsep gerakan pengatahuan sebagai landasan dasar untuk bergerak, telah gagal konsep tersebut hanya di nikmatin sekelompok Actor intelektual saja yang mempunyai kepentingan untuk mendette HMI khusunya Cabang Yogyakarta untuk kepentingan kongres senerornya untuk naik ketum PB pengurus besar HMI. kemudian lahirlah kader yang suka ber-ONANI INTELEKTUAL di tubuh HMI. dengan pradigma filsafat pembebesan. Mereka ingin merdeka untuk membebaskan diri segala bentuk nilai dan moralitas yang membelengu pikiran mereka, lalu mereka memuaskan hasratnya dengan sebotol minuman keras, sebotol Jack Daniel dan TM (Topi Meriing) Dll. itulah merek minuman yang sering di konsumsi oleh bebrapa kader HMI yang masuk dalam lingkaran setan tersebut. Apakah ini wajah suram, buram HMI lalu dimana konsep tauhidnya IMAN,ILMU dan AMALNYA.?
Kekuasaan POWER OVER & POWER OF itulah dengan gaya Hafdlo Hittler yang di Ideologikan sebagai syimbol kekerasan intelektulanya meraka melakukan kekuasaan di luar batas serta kukuasaan yang mematikan .catatan catatan sejarah secara luas memperlihatkan induvidu yang mengejar kekuasaan seperti di atas ia di liputi rasa takut. Bahkan untuk menghindar dari rasa takutnya mereka menikmatin penyalah gunaan wewenangnya sebgai penguasa. salah satu yang menarik adalah induvidu pencari kekuasaan di gambarkan sebagai orang yang NEUROTIS ( menderita emosi) alias mengalami ganguan jiwa. Karena ia di liputi perasaan INFERIOR, kecemasan dan kebencian orang yang mencari kekuasaan kekurangan perasaan (Lakc Affektion) , ke sepian, atau kehilangan rasa persahabatan .orang yang mencari kekuasaan mencari apa yang tidak di dapatkan masa kecilnya. Dan kita harus men DIAGNOSA orang yang mengalami gangguan jiwa tersebut agar tidak menjadi Virus yang mematikan
Pemikiran-pemikaran diatas, mereka sebelumnya ber-avilasi dengan LSM. PARTAI dan Ormas-Ormas lainya khususnya pengurus hmi cabang Yogyakarta di priode tahun ini. Wajar dan tidak heran lagi meraka belajar banyak cara-cara untuk menghasut dan memfitnah sebagaimana cara mengorganisir dan merekrut setiap induvidu untuk menjadi pengikut kelompoknya. Seharusnya mereka lebih mengusung LIMA KUALITAS INSANE CITA sebagai figure bercermin untuk memberi contoh terhadap anggota HMI dan masyarakat bukan membawa sampah intelektual kedalam pemikran setiap kader.
Doktrin hegomoni pengetahuan di atas tidak layak di akui oleh orang-orang yang mengaku dan mengatasnamakan sebagai penerus intelektual cak Nur Muda. Dan ia seharusnya banyak belajar mencari hakekat ilmu itu sendiri bukan ilmu sebagai topeng politik membodohi manusia melainkan mencerdaskan ke hidupan bangsa dan ummat. Orang-orang yang suka berdiri di atas ilmu ke busukan maka ia layak hidup di neraka lebih baik mengasingkan diri dari pada tunduk ke pada kemunafikan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar